Mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi Ahmad Anwar Sarifuddin, guru SMPN 51 Kota Bekasi. Ia bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini karena memberikan banyak pengetahuan baru mengenai bagaimana strategi pembelajaran mendalam dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Ahmad Anwar menyampaikan bahwa dirinya sudah mulai menerapkan konsep deep learning di kelas. Salah satu hal yang paling ia tekankan adalah bagaimana mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Menurutnya, berpikir kritis adalah keterampilan penting yang harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan strategi deep learning, siswa tidak hanya diminta menghafal, tetapi juga dilatih untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencari solusi secara kreatif.
Namun, ia juga menyadari bahwa penerapan strategi ini memiliki tantangan tersendiri, terutama karena karakteristik siswa yang berbeda-beda. Setiap anak memiliki latar belakang, minat, dan kemampuan yang tidak sama. Hal ini membuat guru harus lebih sabar dan kreatif dalam menyesuaikan metode agar semua siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Baginya, keberagaman ini justru menjadi peluang untuk terus berinovasi dalam merancang kegiatan belajar yang variatif dan inklusif.
Dampak positif dari penerapan deep learning sudah ia rasakan. Siswa mulai lebih terlibat dalam proses pembelajaran, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, serta berani mengemukakan pendapat. Dengan cara ini, kelas menjadi lebih hidup dan interaktif. Ahmad Anwar juga merasa pengetahuannya sebagai guru semakin bertambah, karena ia belajar banyak dari pengalaman langsung serta materi yang diberikan dalam diklat.
Melalui pengalaman ini, Ahmad Anwar Sarifuddin semakin yakin bahwa deep learning adalah strategi yang tepat untuk menjawab tantangan pendidikan di era modern. Ia bertekad untuk terus mengembangkan keterampilan mengajarnya agar siswa tidak hanya memahami materi pelajaran, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis yang akan sangat berguna di masa depan.