Hesti Ulandari, S.Pd. dari SDN Kaliwungu 03 menceritakan pengalamannya saat mendalami materi tentang deep learning. Menurutnya, konsep ini sangat menarik, tetapi membutuhkan adaptasi yang tidak sedikit agar bisa benar-benar diterapkan di kelas.
Pada awalnya, Hesti merasa bahwa deep learning adalah konsep yang cukup berat, baik untuk guru maupun siswa. Butuh waktu untuk memahami bagaimana pembelajaran mendalam bisa diintegrasikan ke dalam kelas sehingga tidak hanya menjadi teori, tetapi juga praktik nyata. Tantangan terbesarnya adalah menyelaraskan metode dengan kondisi siswa yang beragam.
Meski begitu, hasilnya mulai terlihat. Ia menyadari ada perubahan besar ketika siswa perlahan belajar berpikir lebih kritis. Deep learning membuat siswa tidak hanya menghafal materi, tetapi juga memahami konteksnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat membahas masalah lingkungan, siswa bisa mengaitkan materi dengan pengalaman mereka di sekitar rumah.
Bagi Hesti, perubahan ini sangat luar biasa. Proses belajar menjadi lebih bermakna karena siswa mulai aktif berdiskusi, bertanya, dan mencoba mencari solusi. Hal ini tentu memberikan kepuasan tersendiri bagi seorang guru.
Mengikuti pelatihan tentang deep learning memberinya banyak inspirasi. Ia yakin dengan adaptasi yang berkelanjutan, deep learning bisa benar-benar menjadi metode yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Author: Yasmin Sindoro Salsabila