Ria Nurwiji Sari, S.Pd dari SMAN 1 Bodeh, sebagai seorang pendidik, selalu berusaha untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa. Salah satu metode yang saya anggap sangat efektif adalah ice breaking. Aktivitas ini bukan hanya sekadar pemecah kebekuan, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan untuk memahami karakter dan potensi masing-masing siswa yang beragam.
Dalam pengalaman saya, setiap kelas yang saya ajar terdiri dari siswa dengan latar belakang, minat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin sangat aktif, sementara yang lain lebih pendiam dan membutuhkan waktu lebih untuk terbuka. Dengan melakukan ice breaking di awal sesi pembelajaran, saya dapat mengamati bagaimana siswa berinteraksi satu sama lain. Aktivitas ini membantu saya untuk lebih memahami karakter mereka, serta menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Misalnya, saya pernah mengadakan sesi permainan sederhana di mana siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diminta untuk memperkenalkan diri sambil berbagi satu fakta unik tentang diri mereka. Melalui aktivitas ini, saya menemukan bahwa ada siswa yang memiliki bakat dalam bercerita dan ada pula yang lebih suka menjadi pendengar. Hal ini memberikan saya wawasan berharga untuk mengatur kelompok kerja di masa mendatang, sehingga setiap siswa dapat berkontribusi secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
Lebih jauh lagi, ice breaking juga mendukung konsep pembelajaran mendalam. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, siswa lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam diskusi dan menyampaikan pendapat. Saya melihat siswa berani bertanya, berdiskusi, dan berbagi ide tanpa rasa takut akan penilaian negatif. Ini sangat penting, karena pembelajaran mendalam membutuhkan keterlibatan aktif dari siswa. Ketika mereka merasa diterima dan dihargai, mereka lebih termotivasi untuk belajar dan menggali lebih dalam materi yang diajarkan.
Saya percaya bahwa ice breaking bukan hanya sekadar kegiatan awal, tetapi merupakan fondasi dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Setiap sesi pembelajaran yang saya lakukan kini selalu dimulai dengan ice breaking, dan saya melihat dampak yang signifikan terhadap antusiasme dan keterlibatan siswa. Mereka tidak hanya belajar dari materi akademis, tetapi juga belajar untuk saling menghargai dan bekerjasama.
Dengan memahami karakter dan potensi siswa melalui ice breaking, saya yakin kita dapat membangun pembelajaran yang lebih mendalam dan efektif, yang pada akhirnya akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
Author: Yasmin Sindoro Salsabila