SD Muhammadiyah Palur Ikuti Sosialisasi Pencegahan Bullying

SD Muhammadiyah Palur Ikuti Sosialisasi Pencegahan Bullying

SUKOHARJO – (15/11) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo menggelar Sosialisasi Penanggulangan dan Pencegahan Perundungan (Bullying) di Sekolah Dasar. Acara yang berlangsung di Graha PGRI Sukoharjo ini melibatkan 447 guru dari SD Negeri dan Swasta se-Kabupaten Sukoharjo sebagai bagian dari komitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Heru Indarjo, SH., M.Hum. membuka acara dengan menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menangani isu bullying. Sosialisasi ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran guru terhadap ancaman bullying serta cara efektif mengatasinya.

Baca Juga https://sapanesia.id/?p=1435

Guru BK dan Upaya Mencegah Bullying

Narasumber utama, Muh. Arif Maulana, Kaprodi Bimbingan Konseling Univet Bantara Sukoharjo, menyoroti peran penting Bimbingan Konseling (BK) di Sekolah Dasar. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2014, program BK seharusnya sudah berjalan di SD. Namun, kenyataannya hingga kini guru BK belum tersedia di jenjang tersebut.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penyebab bullying berasal dari pengaruh lingkungan keluarga hingga tekanan dari teman sebaya dan media sosial. Menurut Arif, kerja sama guru dan orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah perundungan. Ia juga memaparkan dampak negatif bullying seperti penurunan prestasi akademik, gangguan emosional, dan masalah fisik seperti sulit tidur dan kecemasan.

Arif menawarkan strategi pencegahan, termasuk:

  • Menyusun pedoman tegas untuk menangani bullying.
  • Membangun hubungan hangat dan mendukung di sekolah.
  • Memberikan perhatian khusus kepada anak-anak rentan seperti anak baru atau anak dengan kebutuhan khusus.
  • Melibatkan siswa dalam simulasi untuk memahami dampak bullying.
  • Mendorong kolaborasi aktif antara guru dan orang tua dalam mendidik anak.

Waspadai Kekerasan di Ranah Digital

Sementara itu, Fajriah, S.Pd., M.Pd. selaku narasumber kedua mengingatkan potensi kekerasan digital termasuk cyberbullying yang semakin marak di kalangan siswa SD. Ia juga menyoroti bentuk kekerasan lain, seperti kekerasan pembiaran yang sering diabaikan tetapi memiliki dampak besar.

Fajriah menegaskan jika bullying tetap terjadi meski ada upaya pencegahan, sekolah harus segera mengambil langkah penanganan sesuai dengan pedoman Kemendikbud. Ia menambahkan, upaya ini bertujuan memastikan sekolah menjadi tempat belajar yang nyaman dan bebas dari kekerasan.

Dengan sosialisasi ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo berharap guru lebih siap dalam mengedukasi siswa tentang bullying serta mencegah dampak buruknya di masa depan.

Kontributor: Choerul Anam

Editor : Dinul

Previous Article

Anak-Anak MI Terpesona Saat Bertemu Om Menteri di Toraja Utara

Next Article

Mendikdasmen Gelar Rakor untuk Serap Aspirasi Dunia Pendidikan

View Comments (1)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨