Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” menghadirkan kesempatan baru bagi para guru di berbagai daerah untuk memperdalam pemahaman tentang metode pembelajaran modern. Salah satunya adalah La Anti, S.Pd., guru dari UPTD SD Negeri 5 Kabangka, yang dengan penuh semangat mengikuti kegiatan ini meskipun belum memiliki pengalaman langsung dalam penerapan deep learning.
Bagi La Anti, deep learning masih merupakan hal baru yang belum pernah ia terapkan di kelas. Sejauh ini, belum ada materi atau topik yang benar-benar berkesan karena penerapan nyata di sekolahnya memang belum dilakukan. Hal ini bukan berarti tanpa harapan, justru menjadi awal perjalanan penting untuk memahami konsep mendalam dalam pembelajaran. Ia melihat kesempatan ini sebagai ruang untuk membuka wawasan baru tentang bagaimana menghadirkan kelas yang lebih aktif, kolaboratif, dan menyenangkan.
Karena belum menerapkan, La Anti pun belum menemukan tantangan secara nyata. Namun, ia menyadari bahwa setiap inovasi pendidikan pasti akan membawa dinamika tersendiri, baik dari sisi guru, siswa, maupun lingkungan sekolah. Keterbatasan fasilitas, kebiasaan belajar yang masih konvensional, serta adaptasi terhadap metode baru mungkin menjadi hal yang perlu diantisipasi. Meski begitu, ia yakin dengan adanya pelatihan dan pendampingan, semua tantangan itu bisa diatasi sedikit demi sedikit.
Terkait dampak dan perubahan, La Anti juga mengaku belum bisa merasakan langsung. Namun, ia menyambut baik rencana pelatihan deep learning yang akan segera diadakan di satuan pendidikannya. Baginya, hal ini merupakan momentum penting untuk menyiapkan diri sekaligus memperkaya kompetensi sebagai pendidik. Ia percaya, begitu diterapkan, deep learning akan membawa suasana belajar yang lebih bermakna dan memberi kesempatan bagi siswa untuk lebih aktif mencari, menemukan, dan memahami konsep dengan cara mereka sendiri.
Dari diklat ini, La Anti mendapatkan bekal awal berupa motivasi dan keyakinan bahwa dunia pendidikan sedang bergerak menuju paradigma baru. Meski berada di tahap awal, langkah kecil ini akan menjadi pondasi penting bagi transformasi pembelajaran di sekolahnya. Ia berharap, setelah pelatihan, dirinya dapat segera mencoba dan menerapkan strategi deep learning sehingga kelas tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu, melainkan juga ruang tumbuhnya semangat belajar bersama.